Toyota Kijang, Mobil Idaman Orang Indonesia
Toyota Kijang pada awalnya adalah model kendaraan niaga yang kemudian bertransformasi menjadi mobil keluarga buatan Toyota, dan merupakan kendaraan paling populer di Indonesia. Toyota Kijang hadir di Indonesia sejak tahun 1977.
Selain di Indonesia, sebelum hadirnya Toyota Innova, Toyota Kijang juga dijual di Malaysia dengan nama Toyota Unser, Filipina dengan nama Toyota Tamarraw/Revo, Taiwan dengan nama Toyota Zace Surf, Vietnam dengan nama Toyota Zace, India dengan nama Toyota Qualis, dan Afrika Selatan dengan nama Toyota Condor/Stallion/Venture.
Selain di Indonesia, sebelum hadirnya Toyota Innova, Toyota Kijang juga dijual di Malaysia dengan nama Toyota Unser, Filipina dengan nama Toyota Tamarraw/Revo, Taiwan dengan nama Toyota Zace Surf, Vietnam dengan nama Toyota Zace, India dengan nama Toyota Qualis, dan Afrika Selatan dengan nama Toyota Condor/Stallion/Venture.
Sejarah
Sebelum Toyota Kijang diluncurkan pada Pekan Raya Jakarta 1977, Toyota sebetulnya telah memiliki dua jenis mobil lain yang didatangkan oleh Toyota Motor Corporation, selaku prinsipal dari Toyota Astra Motor sebagai pemegang merek Toyota di Indonesia - langsung dari Jepang.
Namun, presiden Indonesia kala itu, Soeharto, sedang mendorong pertumbuhan industri dalam negeri yang dicanangkan oleh departemen perindustrian, sehingga kedua mobil itu tidak jadi dipajang di arena Pekan Raya Jakarta. Soeharto menerapkan larangan impor mobil secara utuh, khususnya sedan. Sebagai imbalnya, Soeharto memberikan insentif pada kendaraan niaga dengan pengembangan industri kendaraan niaga berbasis lokal dengan harga murah atau bisa disebut sebagai Basic Utility Vehicle (BUV) atau pada saat itu disebut sebagai Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS).
Menanggapi kebijakan insentif tersebut, William Soerjadjaja, pendiri dan direktur PT. Astra International saat itu, di mana Toyota Astra Motor berdiri sebagai perusahaan patungan antara PT. Astra dan Toyota Motor Corporation, memberikan jawaban atas kebijakan tersebut dengan memprakarsai kelahiran Toyota Kijang dengan bantuan prinsipal Toyota.
Penamaan Kijang berawal dari hasil sayembara ketika Toyota menggelar konferensi internal pertemuan para distributor produk Toyota. Pada konferensi itu, ada dua opsi nama, yaitu kancil dan kijang, namun dikarenakan nama "Kancil" memiliki konotasi yang negatif, maka nama "Kijang" yang dipilih. Jusuf Kalla, selaku CEO dari NV Hadji Kalla atau kini bernama PT Haji Kalla saat itu, ikut andil dalam memillih nama "Kijang", dalam kapasitasnya sebagai salah satu pemilik perusahaan distributor kendaraan Toyota di Indonesia.
Namun, presiden Indonesia kala itu, Soeharto, sedang mendorong pertumbuhan industri dalam negeri yang dicanangkan oleh departemen perindustrian, sehingga kedua mobil itu tidak jadi dipajang di arena Pekan Raya Jakarta. Soeharto menerapkan larangan impor mobil secara utuh, khususnya sedan. Sebagai imbalnya, Soeharto memberikan insentif pada kendaraan niaga dengan pengembangan industri kendaraan niaga berbasis lokal dengan harga murah atau bisa disebut sebagai Basic Utility Vehicle (BUV) atau pada saat itu disebut sebagai Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS).
Menanggapi kebijakan insentif tersebut, William Soerjadjaja, pendiri dan direktur PT. Astra International saat itu, di mana Toyota Astra Motor berdiri sebagai perusahaan patungan antara PT. Astra dan Toyota Motor Corporation, memberikan jawaban atas kebijakan tersebut dengan memprakarsai kelahiran Toyota Kijang dengan bantuan prinsipal Toyota.
Penamaan Kijang berawal dari hasil sayembara ketika Toyota menggelar konferensi internal pertemuan para distributor produk Toyota. Pada konferensi itu, ada dua opsi nama, yaitu kancil dan kijang, namun dikarenakan nama "Kancil" memiliki konotasi yang negatif, maka nama "Kijang" yang dipilih. Jusuf Kalla, selaku CEO dari NV Hadji Kalla atau kini bernama PT Haji Kalla saat itu, ikut andil dalam memillih nama "Kijang", dalam kapasitasnya sebagai salah satu pemilik perusahaan distributor kendaraan Toyota di Indonesia.
Generasi Pertama (1977 - 1981)
Peluncuran perdana dari Toyota Kijang generasi pertama adalah pada tahun 1975, dalam acara Pekan Raya Jakarta 1975, dengan disaksikan oleh Presiden RI, Soeharto, dan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, di mana saat itu terdapat keraguan dari para perancangnya, tentang apakah Toyota Kijang dapat diterima oleh pasar Indonesia. Keraguan tersebut disebabkan karena Mitsubishi Colt merupakan jenis kendaraan yang mendominasi pasar mobil niaga pada saat itu. Generasi pertama Toyota Kijang menerapkan konsep pick up dengan bentuk kotak mendasar. Model ini sering dijuluki "Kijang Buaya" karena tutup kap mesinnya yang dapat dibuka sampai ke samping. Toyota Kijang generasi pertama ini diproduksi pada bulan Juni 1977 sampai bulan Juni 1981.
Kijang generasi ini dibekali mesin dengan kapasitas silinder sebesar 1.166 cc (1.200 cc) yang dikawinkan dengan transmisi 4 kecepatan manual.
Kijang generasi ini dibekali mesin dengan kapasitas silinder sebesar 1.166 cc (1.200 cc) yang dikawinkan dengan transmisi 4 kecepatan manual.
Generasi Kedua (1981 - 1986)
Toyota Kijang generasi kedua mulai dijual pada bulan Juni 1981. Bentuk model ini tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, namun memiliki beberapa perubahan yang di antaranya adalah peningkatan kapasitas silinder mesin menjadi 1.290 cc (1.300 cc). Kapasitas ini kemudian dinaikkan lagi hingga 1.486 cc (1.500 cc). Perbedaan antara Kijang generasi pertama dan kedua terdapat pada tutup kap mesin yang tidak lagi bukaan penuh hingga bagian tepi hidung mobil.
Kijang generasi ini akrab dipanggil "Kijang Doyok" (sebutan yang diambil dari sebuah serial kartun bertokoh Doyok pada harian Pos Kota) karena desain mobil ini kelihatan lebih ramping daripada generasi sebelumnya serta engsel pada pintu mobil ini tidak lagi mirip engsel pintu rumah.
Kijang generasi ini akrab dipanggil "Kijang Doyok" (sebutan yang diambil dari sebuah serial kartun bertokoh Doyok pada harian Pos Kota) karena desain mobil ini kelihatan lebih ramping daripada generasi sebelumnya serta engsel pada pintu mobil ini tidak lagi mirip engsel pintu rumah.
Generasi Ketiga (1986 - 1996)
Pada bulan November 1986, model Toyota Kijang generasi ketiga mulai dipasarkan. Kijang generasi ini bentuknya lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern serta terdapat varian yang dibekali transmisi 5 kecepatan manual. Pada generasi ini, konsep Kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan penumpang, walaupun pada generasi ini masih terdapat varian pick up-nya.
Pada tahun 1995, Kijang sudah dibekali dengan mesin bensin yang berkapasitas 1800 cc.
Pada tahun 1995, Kijang sudah dibekali dengan mesin bensin yang berkapasitas 1800 cc.
Generasi Keempat (1997 - 2004)
Pada tahun 1997, Kijang meluncurkan model berikutnya dengan perubahan pada eksterior dan interiornya menjadi lebih aerodinamis. Kijang generasi ini akrab dipanggil "Kijang Kapsul" karena desainnya membulat seperti kapsul serta menjadi loncatan desain pada masanya.
Pada tahun 1997 - 2000, Toyota mengeluarkan 2 pilihan mesin, yaitu mesin bensin 7K 1.800 cc dan mesin diesel 2L tanpa turbo 2.400 cc.
Kemudian pada bulan Februari 2000, mesin bensin yang berkapasitas 1.800 cc terjadi perubahan pada sistem pembakaran bahan bakar pada varian SSX, SGX, LSX, LGX, dan Krista. Jika di Kijang tahun 1997 - 2000 masih menggunakan karburator, maka di Kijang tahun 2000 - 2004 mesinnya sudah memakai sistem injeksi elektronik dan tersedia juga varian bermesin bensin 2.000 cc yang mengeluarkan tenaga sebesar 97 HP. Mesin 2.000 cc yang terpasang di Kijang Kapsul tersebut dinamakan mesin 1RZ-E.
Di Kijang generasi ini, Toyota pernah memproduksi Kijang Kapsul versi pick up yang dibekali dengan mesin bensin dan diesel.
Pada tahun 1997 - 2000, Toyota mengeluarkan 2 pilihan mesin, yaitu mesin bensin 7K 1.800 cc dan mesin diesel 2L tanpa turbo 2.400 cc.
Kemudian pada bulan Februari 2000, mesin bensin yang berkapasitas 1.800 cc terjadi perubahan pada sistem pembakaran bahan bakar pada varian SSX, SGX, LSX, LGX, dan Krista. Jika di Kijang tahun 1997 - 2000 masih menggunakan karburator, maka di Kijang tahun 2000 - 2004 mesinnya sudah memakai sistem injeksi elektronik dan tersedia juga varian bermesin bensin 2.000 cc yang mengeluarkan tenaga sebesar 97 HP. Mesin 2.000 cc yang terpasang di Kijang Kapsul tersebut dinamakan mesin 1RZ-E.
Di Kijang generasi ini, Toyota pernah memproduksi Kijang Kapsul versi pick up yang dibekali dengan mesin bensin dan diesel.
Generasi Kelima (2004 - 2015)
Kijang kembali diperbaharui pada bulan September 2004 dan dipasarkan dengan nama "Kijang Innova". Selain di Indonesia, model ini juga dipasarkan ke pasar luar negeri dengan nama "Innova" (tanpa "Kijang"). Model ini telah mengalami perubahan yang cukup drastis dibandingkan dengan model dari generasi sebelumnya. Jika pada awal konsep Kijang generasi pertama adalah Basic Utility Vehicles atau kendaraan kelas bawah, maka Kijang generasi kelima lebih dikategorikan sebagai kendaraan kelas menengah. Bentuk model fisiknya jauh lebih modern dan futuristik, terutama di bagian depan kendaraan, di mana tidak lagi menonjolkan bentuk lekukan tajam seperti pada model-model sebelumnya.
Kijang Innova generasi ini dibekali mesin bensin 1TR-FE VVT-i 2.000 cc, mesin bensin 2TR-FE VVT-i 2.700 cc, dan mesin diesel 2KD-FTV D-4D common rail 2.500 cc. Pada varian mesin 2.700 cc, masa produksi mobil ini sangat singkat sekali. Terjual hanya beberapa ratus unit saja untuk Innova 2.700 cc.
Kijang Innova generasi ini dibekali mesin bensin 1TR-FE VVT-i 2.000 cc, mesin bensin 2TR-FE VVT-i 2.700 cc, dan mesin diesel 2KD-FTV D-4D common rail 2.500 cc. Pada varian mesin 2.700 cc, masa produksi mobil ini sangat singkat sekali. Terjual hanya beberapa ratus unit saja untuk Innova 2.700 cc.
Generasi Keenam (Innova Reborn)
Kijang generasi keenam diluncurkan pada tanggal 23 November 2015 di Hotel Fairmount, Jakarta. Pada Kijang generasi ini, Toyota mengeluarkan 2 pilihan mesin, yaitu mesin bensin 1TR-FE Dual VVT-i 2.000 cc dan mesin diesel 2GD-FTV 2.400 cc dengan intercooler plus VN Turbo. Pada generasi ini, mobil ini memiliki varian transmisi manual 5 kecepatan dan transmisi otomatis 6 kecepatan.
File Corel Draw
Gambar Toyota Kijang
Untuk font innova pakai paa itu om
BalasHapus